Rabu, 21 Juli 2010

Pengertian Pendidikan

Putra Mahendra Gunawan: Pada kajian tentang pengertian pendidikan, sesungguhnya jika kita mau mengkajinya dari berbagai aspek, maka pengertiannya sungguh sangat banyak, tetapi pada kajian kali ini penulis mencoba membaginya menjadi dua pengertian, yaitu menurut bahasa dan istilah yang sering diungkapkan oleh para ahli pendidikan pada umumnya.

Menurut Bahasa

Pendidikan berasal dari bahasa Indonesia, berakar kata pada:
1. Pendidik artinya ada orang yang mendidik yaitu guru.
2. Didik artinya ada proses belajar mengajar di dalamnya, berarti ada peran peserta didik sebagai murid atau siswa.
3. Kan artinya ada penambahan kata pada pendidik menjadi pendidikan, filosofinya adalah terdapat penambahan sesuatu dalam proses didik untuk memperlancar terjadinya belajar mengajar antara guru dan murid, diantaranya adalah situasi, kondisi, domisili dan toleransi antar faktor-fantor yang mendukung berlansungnya proses belajar mengajar antara guru dengan murid.

Menurut Istilah

1. Plato
"Pendidikan ialah mengasuh jasmani dan rohani, supaya sampai kepada keindahan dan kesempurnaan yang mungkin dicapai."1

2. Pestalozzi
"Pendidikan ialah menumbuhkan segala tenaga anak-anak dengan pertumbuhan yang sempurna, lagi seimbang."2

3. Herbert Spencer
"Pendidikan ialah menyiapkan manusia, supaya hidup dengan kehidupan yang sempurna."3

4. Sully
"Pendidikan ialah menyucikan tenaga tabi'at anak-anak, supaya dapat hidup berbudi luhur, berbadan sehat serta berbahagia."4

5. John Milton
"Pendidikan yang sempurna ialah mendidik anak-anak, supaya dapat melaksanakan segala pekerjaan, baik pekerjaan khusus atau umum dengan ketelitian, kejujuran dan kemahiran, baik waktu aman atau waktu peperangan."5

6. James Mill
"Pendidikan ialah menyiapkan seseorang, supaya dapat membahagiakan dirinya khususnya dan orang lain umumnya."6
7. John Dewey
Pendidikan adalah "sebagai suatu proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasaan (emosional), menuju kearah tabiat manusia dan manusia biasa."7

8. Van Cleve Morris
"Pendidikan adalah studi filosofis, karena ia pada dasarnya bukan alat sosial semata untuk mengalihkan cara hidup secara menyeluruh kepada setiap generasi, tetapi ia juga menjadi agen (lembaga) yang melayani hati nurani masyarakat dalam perjuangan mencapai hari depan yang lebih baik."8

9. Carter V. Good
"Pedagogy:
1. The art, practice, or profession of teaching.
2. The systematized learning or instruction concerning principles and methods of teaching and of student control and guidance; largely replaced by the term education."9

10. Makato Aso Dan Ikuo Amono
"Education is an institution of civilized society, but the purposes of education are not the same in all societies. An educational system finds its the guiding principles and ultimate goals in the aims and philosophy of the social order in which it functions."10

11. Prof. Rechey
"The term "Education" refers to the broad function of preserving and improving the life of the group through bringing new members into its shared concerns. Education is thus a far broader process than that which occurs in schools. It is an essential social activity by which communicaties continue to exist. In complex communities this function is specialized and institutionalized in formal education, but there is always the education out side the school with wich the formal process in related."11

12. Prof. Lodge
"The word "Education" is used, sometimes in a wider, sometimes in a narrower, sense. In the wider sense, all experience is said to the educative."12

13. Brubacher
"Education should be thought of as the process of man's reciprocal adjusment to nature, to his rellows, and to the ultimates nature of the cosmos. Education is the organized development and equipment of all the powers of a human being, moral, intellectual, and physical, by and for their individual and social uses, directed toward the union of theses activities with their creator as their final end. Education is the process in which these powers (abilities, capacities) of men which are susceptible to habituation are perfected by good habits, by means artiscally contrived, and employed by a men to help another or himself achieve the end in view."13

14. Prof. Dr. Hasan Langgulung
"Pendidikan dalam artinya yang luas bermakna merubah dan memindahkan nilai kebudayaan kepada setiap individu dalam masyarakat."14

Kesimpulan

Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan:

1. Pendidikan merupakan aktivitas dan upaya manusia untuk meningkatkan kepribadiannya dengan cara membina potensi dirinya, seoptimal dan semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, baik bersifat rohaniah, berupa pikir, karsa, rasa cipta dan budi pekerti yang baik, maupun berupa jasmaniah, berupa panca indera dan keterampilan.

2. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam menetapkan tujuan, metode, media, sistem dan organisasi yang menjalankan berlangsungnya proses belajar mengajar. Lembaga dimaksud berupa: keluarga, sekolah, negara dan bangsa.

3. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai pengawasan terhadap terjadinya proses belajar mengajar antara pendidik dan peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.

4. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai hasil yang telah, sedang dan akan dicapai sebagai akibat terjadinya proses belajar mengajar yang telah, sedang dan akan berlangsung, sebagai tolok ukur frekwensi tingkat keberhasilan.

5. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai pemindahan nilai-nilai budaya dari orang ke orang, atau dari masa lalu ke masa sekarang dan masa sekarang ke masa yang akan datang, sebagai regenerasi budaya yang berkesinambungan.

6. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai riadhoh (latihan) dalam membiasakan sesuatu secara berulang-ulang, sehingga mahir dan menjadi kebiasaan yang sulit untuk diabaikan.

7. Pendidikan juga dapat diartikan sebagai indoktrinasi yaitu proses yang melibatkan orang lain meniru dan mengikuti perintah dari seseorang atau dari orang lain yang dianggap perintah itu harus, baik dan pantas untuk ditiru.

8. Proses pendidikan membutuhkan beberapa unsur:
1. Unsur akhlak (ethics).
2. Unsur keindahan (esthetics).
3. Unsur sains (science).
4. Unsur tekhnologi (technology).
Untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal.


Sumber Referensi

1. Plato dalam Prof. Dr. H. Mahmud Yunus, Pokok-Pokok Pendidikan Dan Pengajaran, P.T. Hidakarya Agung, Jakarta, Cet. 3, 1990, Hal. 5.
2. Pestalozzi dalam Idem.
3. Herbert Spencer dalam Idem.
4. Sully dalam Idem.
5. John Milton dalam Idem.
6. James Mill dalam Ibid, hal. 6.
7. John Dewey dalam Prof. H. Muzayyin Arifin, M.Ed, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, Cet. 4, Juni 2009, Hal. 3.
8. Van Cleve Morris dalam Ibid, hal. 4.
9. Carter V. Good dalam Elmer Hanison, The Foundation Of Modern Education, Rinehart, USA, 1955, Hal. 387.
10. Makato Aso and Ikuo Amono, Education and Japan's Modernization, Ministry of Foreign Affairs, 1972, Hal. 5.
11. Prof. Rechey dalam Margaret Mead, Cultural Pattern and Technical Change, Unesco, New York, 1955, Hal. 489.
12. Prof. Lodge dalam F. Harbison and A. Charles Myers, Education, Manpower and Economic Growth, Mc Graw Hill, USA, 1964, Hal. 23.
13. Brubacher dalam C. Lempelius, Bidang Pendidikan dan Masyarakat, Beberapa Catatan Teoritis, Prisma, Nomor 3, April 1972, Hal. 371.
14. Prof. Dr. Hasan Langgulung, Pendidikan Dan Peradaban Islam, Pustaka Al-Husna, Jakarta, Cet. 3, 1985, Hal. 3.