
Mari kita merujuk pada realita komunitas manusia di sekitar kita, bahwa memang benar jika kita melihat dari sisi jasadinya terlihat jasad manusia, namun coba kita telusuri jalan pemikiran orang-orang di sekitar kita, tidak sedikit pola pemikirannya tak ubahnya bagaikan monyet. Telusuri juga secara psikologis terhadap gejala rasa, perasaannya juga tidak sedikit bagaikan perasaan monyet. Teliti jugalah perbuatannya, tidak sedikit berbuat bagai perbuatan monyet.
Monyet tidak pernah berpikir apakah pisang yang mereka makan itu haknya atau bukan, tidak perduli pisangnya hasil curian, hadiah, rampokan atau korupsi, yang penting monyet berpikir bagaimana agar perutnya kenyang, demi untuk keselamatan hidup dirinya dan keluarganya (komunitasnya). Setelah kenyang, mereka merasa puas. Begitulah seterusnya setiap hari, tanpa berfikir bagaimana caranya mengenyangkan perut tanpa harus mencuri, merampok, manipulasi, monopoli, kolusi dan korupsi. Setelah puas sejenak, kemudian mereka merasa tidak puas lagi, sehingga setiap hari tidak ada perubahan untuk berfikir dan bertindak yang lebih positif dan halal. Karena bagi komunitas monyet, semuanya itu halal, karena komunitas monyet tidak membutuhkan agama sebagai tuntunan hidupnya.
Diantara kita komunitas manusia, jujur saja kita berkata bahwa tidak sedikit diantara kita manusia ini yang berperasaan, berfikir dan bertindak tidak ubahnya bagaikan monyet, main rampas sana dan rampas sini, mencuri, merampok, manipulasi, monopoli, kolusi, korupsi dan egois untuk kepentingan dan keuntungan pribadi, keluarga dan kelompok kita semata, tanpa harus berfikir dan bertindak untuk kemaslahatan universal. Maka pantaslah jika ibu kita sering berkata kepada kita "anak monyet", tatkala kita berbuat jahat seperti monyet. Kemungkinan besar itulah yang dimaksudkan oleh Mr. Darwin, secara tidak langsung Mr. Darwin ingin berkata kepada kita, bahwa diantara kita ada yang berpredikat "Manusia Monyet".
Semoga tulisan ini ada manfaatnya, untuk bahan renungan penulis ke depan dan pembaca sekalian, demi untuk kearah yang lebih baik yaitu perubahan peradaban dari peradaban manusia monyet menjadi peradaban manusia seutuhnya. Amin n aman yaa Allah. www.putramahendragunawan.blogspot.com.